Spirit Revolusi – Dairi.Program Ketahanan Pangan (Ketapang) di Desa Berampu, Kecamatan Berampu, Kabupaten Dairi, kini menjadi sorotan tajam. Investigasi Spirit Revolusi menemukan adanya dugaan azas manfaat yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam pelaksanaan program tersebut.
Dugaan ini muncul setelah diketahui bahwa beberapa kegiatan dalam program Ketapang tidak dilengkapi papan informasi publik, yang semestinya menjadi bentuk transparansi penggunaan dana desa. Ketiadaan papan informasi itu menimbulkan pertanyaan besar mengenai keterbukaan dan pengelolaan anggaran di Desa Berampu.
Seorang narasumber di lapangan bahkan menyebutkan, pekerja yang bertanggung jawab atas perawatan kegiatan Ketapang harus menggunakan dana pribadi untuk menjaga fasilitas tersebut. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa pengelolaan program tidak dilakukan secara profesional dan terbuka.
Tim investigasi Spirit Revolusi juga menemukan bahwa beberapa perangkat desa tidak mengetahui secara jelas rincian anggaran dan pengelolaan kegiatan Ketapang. Fakta tersebut menambah kuat dugaan adanya praktik azas manfaat oleh oknum tertentu di lingkungan Pemerintah Desa Berampu.
Sementara itu, konfirmasi resmi yang dikirimkan tim melalui pesan WhatsApp kepada pihak Pemerintah Desa Berampu tidak mendapat tanggapan. Pihak desa memilih diam tanpa memberikan klarifikasi terkait persoalan tersebut.
Publik kini menanti sikap dan keterbukaan Pemerintah Desa Berampu untuk menjelaskan penggunaan dana Ketahanan Pangan secara transparan. Sebab, anggaran yang digunakan merupakan uang rakyat, bukan dana pribadi, sehingga wajib dipertanggungjawabkan secara terbuka sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
(Laporan Tim Spirit Revolusi)
