NEWS

Dari Balik Pena ke Balik Jaksa: Jejak Revolusioner Yos Tarigan, Mantan Wartawan yang Kini Pimpin Kejari Mandailing Natal

Jaksa dan jurnalis sama-sama punya tanggung jawab moral — menjaga kepercayaan publik

Mandailing Natal — Spirit Revolusi _Langkah hidup Yos Arnold Tarigan membuktikan bahwa pena dan toga hukum ternyata bisa berjalan di jalan yang sama — jalan kebenaran. Sosok yang dulu akrab menyusuri lorong-lorong pengadilan dengan pena dan bloknote, kini berdiri tegak memimpin Kejaksaan Negeri Mandailing Natal, menegakkan hukum dengan hati seorang mantan jurnalis.

Darah jurnalisme dalam diri Yos bukan sekadar masa lalu. Ia adalah api kecil yang kini menyala di tubuh penegak hukum. Sebelum mengenakan seragam cokelat kejaksaan, Yos dikenal sebagai wartawan kriminal dan hukum di salah satu harian besar di Kota Medan. Ia terbiasa menulis kisah para terdakwa, mendengar rintihan korban, dan mengurai benang kusut keadilan yang sering kali tak tersentuh.

 “Dari dunia wartawan, saya belajar memahami manusia — bahwa hukum bukan sekadar pasal, tapi tentang rasa dan nurani,” ujar Yos dalam satu wawancara lama.

Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada 2006, Yos sempat menapaki karier di kantor pengacara. Namun panggilan untuk mengabdi datang dari lembaga yang dulu sering ia soroti dalam berita. Ia diterima sebagai calon jaksa pada 2009, dan dari sanalah jalan panjangnya dimulai.

Dari staf penerangan hukum di Kejati Sumut, hingga ke Kasi Intelijen di Kabanjahe, Yos dikenal bukan hanya tegas dalam tugas, tetapi juga humanis dalam pendekatan. Pengalamannya menulis berita memberinya kepekaan dalam membaca fakta dan mencari kebenaran yang tersembunyi di balik setiap berkas perkara.

Tahun demi tahun, Yos menapaki tangga karier tanpa kehilangan identitasnya sebagai “mantan wartawan”. Ia pernah menjabat Kasi Pidana Khusus di Tapanuli Selatan, kemudian di Deli Serdang, hingga akhirnya dipercaya sebagai Kasi Penerangan Hukum Kejati Sumut. Dan kini, Oktober 2025, ia kembali ke tanah awal pengabdiannya — Mandailing Natal — sebagai Pelaksana Tugas Kepala Kejaksaan Negeri (Plt Kajari Madina).

Langkah ini bukan sekadar rotasi jabatan. Ini adalah perjalanan revolusi batin — dari pemburu berita menjadi pemburu kebenaran sejati.

Dalam berbagai kesempatan, Yos menekankan pentingnya sinergi antara penegak hukum dan masyarakat, termasuk media. Ia tahu betul bahwa informasi adalah senjata paling tajam untuk melawan kebohongan dan korupsi.

 “Jaksa dan jurnalis sama-sama punya tanggung jawab moral — menjaga kepercayaan publik,” tuturnya suatu kali di Medan.

Sosok Yos Arnold Tarigan adalah simbol generasi baru kejaksaan: intelektual, komunikatif, dan terbuka. Di tangannya, keadilan bukan sekadar prosedur, tapi juga perjuangan sosial.

Kini, dari meja kerjanya di Kejari Madina, Yos membawa semangat yang sama seperti saat pertama kali menulis di ruang redaksi — semangat mencari kebenaran, menuliskannya, dan menegakkannya.

Melihat perjalanan Yos sebagai gambaran bahwa setiap tinta yang pernah menulis tentang kebenaran, bisa menjelma menjadi tangan yang menegakkannya.

Karena revolusi bukan hanya di jalanan, tapi juga di dalam diri orang-orang yang berani berpindah dari kata menuju aksi.

Related Articles

Back to top button