NEWS

BRI Cabang Bima VIRAL DI AKUN VILLA CELLULAR AJRIN: NASABAH DATANG BAWA UANG PELUNASAN, DITOLAK

BIMA — Sebuah video yang diunggah akun media sosial Villa Cellular Ajrin viral dan menghebohkan publik. Video tersebut memperlihatkan adu mulut panas antara pihak nasabah dan petugas bank di salah satu kantor bank BRI Cabang Bima, terkait penolakan pelunasan kredit yang disebut sudah dibawa secara tunai oleh nasabah, sementara agunan justru diduga akan dilelang.

Dalam video berdurasi lebih dari empat menit itu, terdengar jelas pihak nasabah menyatakan mereka datang dengan itikad baik untuk melunasi seluruh kewajiban. Mereka mengaku sudah membawa uang dalam jumlah besar untuk pelunasan, namun pelunasan tersebut ditolak oleh pihak bank tanpa kejelasan administrasi yang tegas.

“Kami datang baik-baik untuk melunasi. Kami bawa uang. Tapi kamu menolak. Kami hanya minta surat penolakan resmi terhadap pelunasan ini,” ucap salah satu pihak nasabah dengan nada emosi.

Persoalan memuncak saat pihak nasabah menilai surat yang diberikan pihak bank justru menguntungkan sepihak dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya bahwa mereka telah datang membawa uang untuk melunasi. Berkali-kali pihak keluarga nasabah meminta agar dibuatkan surat penolakan pelunasan yang tegas, netral, dan bisa dijadikan dasar hukum. Namun permintaan itu tak kunjung dipenuhi.

“Kami sudah menunggu berjam-jam. Tapi redaksi suratnya selalu menguntungkan kalian. Kami hanya butuh bukti bahwa pelunasan ini ditolak secara resmi,” teriak salah satu anggota keluarga nasabah dalam video.

Situasi semakin memanas dengan adu argumen keras. Beberapa ucapan bernada emosi terlontar, mencerminkan ketegangan yang tinggi di dalam ruangan bank. Pihak nasabah merasa dirugikan secara administratif, sementara pihak bank disebut tetap bertahan pada surat yang dipermasalahkan.

Yang paling menghebohkan, menurut keterangan yang beredar bersama video, sertifikat agunan yang sebelumnya dijanjikan akan dikembalikan setelah pelunasan justru disebut sudah dilelang. Hal ini memantik kemarahan publik karena dinilai janggal: bagaimana mungkin agunan dilelang sementara debitur masih datang membawa uang untuk melunasi?

“Kalau dari awal ada surat penolakan yang jelas, kami punya dasar. Tapi ini tidak jelas, tiba-tiba agunan disebut sudah dilelang,” ujar pihak nasabah lainnya.

TANGGAPAN WARGANET

Viralnya video tersebut langsung memicu banjir reaksi warganet. Ribuan komentar memenuhi unggahan akun Villa Cellular Ajrin, mulai dari kemarahan, kecurigaan, hingga desakan agar kasus ini dibawa ke jalur hukum.

Salah satu komentar yang paling banyak mendapat dukungan berbunyi:“Dilaporkan aja,” tulis seorang warganet.

Komentar lain mempertanyakan logika lelang saat debitur masih mampu melunasi: “Baru kali ini ada orang mau niat baik melunasi semua kewajiban tapi jaminannya sudah dilelang. Jangan-jangan lelang punya keuntungan pribadi,” tulis warganet lainnya.

 

Di sisi lain, ada pula yang mencoba melihat dari kemungkinan versi pihak bank:“Bisa jadi ini sudah lewat jatuh tempo, sudah berkali-kali diperingatkan, lalu agunannya dilelang dan laku. Baru setelah itu nasabah datang mau melunasi,” tulis seorang netizen.

Namun pendapat itu langsung dibantah oleh warganet lain karena dalam video terlihat jelas nasabah datang membawa uang tunai untuk pelunasan penuhM

Komentar bernada pilu juga bermunculan:“Orang berduit, punya pengacara saja bisa diduga diperlakukan seperti ini. Apalagi kami yang orang kecil,” tulis akun lain yang mendapat ratusan tanda suka.

Tak sedikit juga yang mengkritik sistem pelayanan perbankan: “Bukan rahasia lagi, pelayanan bank sering sepihak dan merugikan nasabah. Minta print out angsuran dan salinan kontrak saja susah,” tulis seorang warganet.

Bahkan sejumlah netizen secara terbuka menilai bahwa kasus ini sangat serius dan berpotensi masuk ranah hukum: “Kalau benar sudah ada proses dan niat pelunasan tapi jaminan tetap dilelang, itu bisa dikategorikan perbuatan melawan hukum.”

SOROTAN PUBLIK: SOP, LELANG, DAN HAK NASABAH

Kasus ini kini berkembang menjadi sorotan nasional di media sosial dan memicu kekhawatiran masyarakat tentang keamanan hak-hak nasabah di lembaga perbankan. Sejumlah pertanyaan besar pun menguat di ruang publik:

Apakah prosedur pelunasan kredit telah dijalankan sesuai SOP perbankan?Apakah benar nasabah telah dinyatakan wanprestasi secara sah melalui surat resmi?Apakah pemberitahuan lelang telah disampaikan secara tertulis kepada nasabah?Jika nasabah datang membawa uang untuk melunasi, atas dasar hukum apa pelunasan ditolak?

Dan yang paling krusial, ke mana status uang pelunasan dan sertifikat jaminan seharusnya bermuara?

sumber : Facebook VILLA CELLULAR AJRIN

Editor : Redaksi

 

Related Articles

Back to top button