“Greenhouse Desa Berampu: Proyek Siluman Rp40 Juta yang Hanya Hidup Dua Bulan”
Transparansi Tanpa Tawar

Dairi | Spirit Revolusi.— Dugaan penyimpangan kembali menyeruak di Desa Berampu, Kabupaten Dairi. Setelah sebelumnya program ketahanan pangan disorot karena diduga tidak memiliki asas manfaat yang jelas, kini giliran proyek Greenhouse program PKK tahun anggaran 2024 yang dinilai hanya formalitas dan pemborosan anggaran.
Warga menilai program tersebut tidak lebih dari proyek simbolik yang tidak memberi manfaat nyata bagi masyarakat. “Bangunan greenhouse itu hanya bertahan sekitar dua bulan. Setelah itu dibongkar begitu saja tanpa alasan yang jelas,” ungkap salah satu warga Berampu kepada Spirit Revolusi.

Berdasarkan informasi warga, bangunan itu sempat berdiri dengan atap plastik putih dan deretan pot hitam kecil layaknya taman bunga mini. Namun, proyek tersebut kemudian hilang tanpa jejak. “Katanya anggarannya sekitar Rp40 juta, tapi sumber dananya kami tidak tahu pasti. Kalau yang kecil saja tidak transparan, bagaimana dengan anggaran besar yang lain?” tambah warga tersebut.
Dugaan publik menguat bahwa program greenhouse ini hanya dijadikan formalitas demi pencairan dana dan kepentingan kelompok tertentu di lingkaran pemerintahan desa.
Tim Spirit Revolusi telah melayangkan surat konfirmasi resmi kepada Pemerintah Desa Berampu terkait dugaan penyimpangan anggaran tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan atau klarifikasi dari pihak desa.
Ketiadaan transparansi ini menimbulkan tanda tanya besar: untuk siapa sebenarnya program desa ini dijalankan — untuk rakyat atau untuk segelintir orang?
(Perwakilan Spirit Revolusi Sumut)




