Bupati Pakpak Bharat Diguncang Isu Dugaan “Kejanggalan” pada Pengadaan Mobil Dinas
Transparansi Tanpa Tawar

Pakpak Bharat – Dugaan kejanggalan dalam pengadaan mobil dinas Bupati Pakpak Bharat tahun anggaran 2024 kini mencuat ke publik. Informasi mengenai indikasi penggelapan dana tersebut muncul setelah beredarnya dokumen resmi pembayaran dari Bank Sumut serta slip pembayaran kepada pihak showroom mobil yang bersangkutan. Dokumen tersebut menunjukkan bahwa pengadaan mobil dinas dengan pagu anggaran sekitar Rp2 miliar telah direalisasikan pada 31 Desember 2024 melalui Kuasa Bendahara Umum Daerah.
Namun, kejelasan mengenai keberadaan fisik mobil dinas tersebut masih menjadi tanda tanya.
Konfirmasi Tidak Dijawab
Ketika tim Spirit Revolusi meminta konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada pihak Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat terkait detail pengadaan mobil itu, pihak yang dihubungi memilih tidak memberikan penjelasan.
Sementara itu, seorang sumber internal di lingkungan Sekretariat Daerah—yang meminta identitasnya dirahasiakan—mengaku bahwa mobil dinas tersebut “tidak pernah terlihat di kantor.”
Keterangan Warga
Beberapa warga juga mengaku mendengar kabar bahwa mobil dinas tersebut sempat mengalami kecelakaan.
“Kami hanya mendengar mobil itu tabrakan dan rusak, tapi pastinya kami tidak tahu. Kami hanya masyarakat biasa,” ujar seorang warga.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah terkait kebenaran informasi tersebut.
Pertanyaan Publik Menguat
Seiring mencuatnya dokumen dan informasi di lapangan, sejumlah pertanyaan kini berkembang di tengah masyarakat:
1. Apakah mobil dinas Bupati Pakpak Bharat tersebut benar-benar telah dibeli?
2. Jika mobil itu sudah ada, apakah benar kondisinya rusak atau mengalami kecelakaan?
3. Jika pengadaan sudah direalisasikan, di mana keberadaan mobil tersebut saat ini?
4. Apakah terdapat penyimpangan dalam proses pengadaan, dan siapa saja pihak yang berpotensi terlibat?
Spirit Revolusi Telusuri Lebih Dalam
Tim Spirit Revolusi menyatakan akan melakukan pendalaman lanjutan, termasuk investigasi ke dinas terkait dan penelusuran ke showroom tempat mobil tersebut diduga dibeli, serta memeriksa alur transaksi antara Bank Sumut dan Bank BCA yang tercantum dalam dokumen.
Perwakilan Spirit Revolusi Sumut menegaskan bahwa kasus ini perlu ditangani secara transparan, mengingat potensi keterlibatan beberapa pihak sebagaimana berkembang di masyarakat.
Tim Redaksi Perwil Sumut




