NEWS

DPRD Kabupaten Dairi Sibuk Urusan Politik, Rakyat Terlantar

Transparansi Tanpa Tawar

Dairi — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dairi, khususnya anggota dewan dari dapil Kecamatan Pegagan Hilir, dinilai telah mencederai hati rakyat kecil. Kepercayaan yang telah diberikan masyarakat justru dikhianati dengan sikap diam dan minim kepedulian.

Ironisnya, para wakil rakyat itu hanya hadir saat pesta demokrasi. Ketika masa kampanye, mereka menelusuri setiap lorong dan mendatangi setiap dusun untuk menyampaikan visi dan misi, serta janji membawa aspirasi rakyat ke pemerintah daerah. Namun, setelah terpilih, semua janji itu seolah hanya formalitas belaka — tidak terbukti, tidak diwujudkan. Kini, mereka justru duduk manis, menonton rakyat yang terus menunggu perhatian.

Para petinggi kabupaten dan elit politik yang duduk di kursi terhormat itu berdalih bekerja keras demi kepentingan rakyat—bahkan sampai “botak berfikir”. Tetapi semua itu tampaknya hanya spekulasi demi kepentingan politik semata.

Kritik tajam ini muncul dari keluhan masyarakat Dusun Juma Kancil, Desa Onan Lama, Kecamatan Pegagan Hilir. Kondisinya memprihatinkan, seolah-olah negara ini hanya milik para penguasa, sementara keadilan sosial hanya dinikmati oleh kalangan elit.

Akses jalan menuju Dusun Juma Kancil minim pemeliharaan dari aparatur desa. Lebih memprihatinkan lagi, tujuh kepala keluarga di dusun tersebut tinggal di rumah yang jauh di bawah standar kelayakan huni.

Spirit Revolusi bersama tim yang dipimpin oleh Bintara Jonny Berutu mendesak DPRD Kabupaten Dairi agar menekan Dinas Sosial untuk segera mengambil tindakan nyata. Mereka meminta agar secepat mungkin dibuat agenda penyaluran bantuan sosial bagi warga Dusun Juma Kancil.

Insan Banurea juga menegaskan bahwa rakyat tidak butuh janji—mereka butuh bukti. Para wakil rakyat diminta mengingat sumpah jabatan yang pernah mereka ucapkan. “Berdiam diri meskipun sampai botak berfikir dalam rapat tidak ada artinya bila hak rakyat justru dikibiri,” tegas Insan. (JM)

Related Articles

Back to top button